Ulang Tahun, Usiaku Bertambah atau Berkurang?


Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan ini adalah perjalanan. Setiap yang hidup memilih jalan hidupnya masing-masing. Setiap langkah kaki yang ditempuh adalah satu usaha dalam menjalani hidupnya.

Tapi, sadarkah kita? Bahwa setiap perjalanan yang baik pasti memiliki tujuan. Untuk apa berjalan tanpa tujuan? Setiap perjalanan pasti ada ujungnya. Satu hal yang menakjubkan adalah semua kisah perjalanan sesuatu yang hidup akan berakhir dengan kondisi yang sama, yaitu kematian.

Kebanyakan kita merasa senang ketika berada di hari ini. Apapundilakukan untuk mengungkapkan kegembiraan. Mulai dari makan-makan, menyewakan lapangan futsal, atau bahkan sampai membuat suatu perayaan. Mengundang teman-teman untuk hadir dan berbagi hadiah. Kita sangat gembira dengan bertambahnya usia.

Sadarkah kita? ketika mengatakan “Alhamdulillah, usia saya sekarang bertambah.”

Padahal pada hakikatnya usia kita semakin sedikit. Jatah hidup di dunia ini semakin berkurang. Jarak antara kita dengan malaikat maut semakin dekat dan kita semua akan bertemu dengan pemilik diri kita yang sebenarnya.

Lantas, apa yang menyebabkan kita tampak begitu gembira ketika jatah hidup ini semakin berkurang? Apakah kita sangat bahagia karena semasa hidup dipenuhi dengan perbuatan baik? Atau kita sudah banyak menghasilkan karya yang bermafaat untuk orang di sekitar?

Apakah dengan waktu hidup yang semakin berkurang, perbuatan jadi bertambah baik atau justru sebaliknya? Yakinkah kita pada setiap kebaikan yang berlalu dilakukan dengan niat yang tulus?

“Selamat ulang tahun ya! Semoga kamu sehat terus dan panjang umur...”

Adakah yang kurang dari kalimat itu? Alhamdulillah jika kita diberikan panjang umur dan kesehatan. Pertanyaannya, apakah umur panjang dan kesehatan itu akan diisi dengan kebaikan atau sebaliknya?

Ada sesuatu yang terlewat dalam kalimat itu. Yaitu “...di atas kebaikan." atau "... dan semoga Allah memberkahi umurmu."

Dalam sebuah kajian, Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri pernah menyampaikan bahwa jangan kita memohon kematian. Sebab jika kita orang baik, semoga Allah memudahkan kita agar terus berbuat baik, sedangkan jika kita orang yang tidak baik, semoga Allah memudahkan kita untuk memperbaiki diri sampai akhir kehidupan nanti. 

Jadikan setiap waktu yang berlalu sebagai introspeksi diri. Semoga kebaikan-kebaikan yang berlalu tidak sia-sia belaka. Semoga keburukan-keburukan yang berlalu tidak lagi terulang. Teruslah berkembang menjadi pribadi yang baik untuk menyongsong akhir cerita perjalanan dari setiap yang hidup dan tidak mungkin dihindari, yaitu kematian.
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berkata,
“Orang seperti apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.” Dia bertanya lagi, “Lalu, orang seperti apa yang paling buruk?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya, tapi jelek amal perbuatannya.” (diriwayatkan dari at-Tirmidzi)

Comments

Popular Posts