Ada Waktunya


Terdapat beberapa kisah dalam surat Al-Kahfi. Salah satunya adalah kisah tentang perjalanan Nabi Musa. Kisahya diabadikan dalam ayat 60 hingga 82. 

Ia berjalan untuk menemui seorang yang lebih berilmu darinya, yakni Nabi Khidr. Setelah menempuh perjalanan dan mengikuti tanda, mereka pun bertemu. Nabi Musa meminta agar diizinkan untuk mengikuti perjalanan Nabi Khidr supaya ia bisa mengambil beberapa pelajaran darinya. 

"Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?” 

Nabi Khidr tahu bahwa ia adalah Nabi Musa. Namun, ia memperingatkan bahwa Nabi Musa tidak akan sanggup untuk bersabar berjalan bersamanya. 

"Dia menjawab, “Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku." 

Nabi Musa terus bersikeras. Ia berjanji bahwa ia akan berusaha untuk bersabar selama bersamanya. Nabi Khidr memberikan parameter sabarnya. Nabi Musa tidak boleh bertanya sesuatu apapun atas tindakan apapun yang dilakukan Nabi Khidr. Sebatas: tidak boleh bertanya. 

Perjalanan dimulai. 

1. Setelah mereka menaiki sebuah perahu yg dipinjamkan, Nabi Khidr melubangi perahu tersebut. Nabi Musa heran dan bertanya. 

2. Ketika bertemu seorang anak, Nabi Khidr membunuhnya. Nabi Musa heran dan bertanya. 

3. Ketika tidak dilayani dengan baik dengan masyarakat sekitar, Nabi Khidr memperbaiki salah satu bangunan di sana. Nabi Musa heran dan bertanya. 

Setelah tiga kejadian itu, Nabi Khidr pun memutuskan supaya Nabi Musa berhenti dari mengikutinya. Barulah disampaikan alasan-alasan dari setiap tindakan yang ia lakukan. 

1. Perahu yang dilubangi adalah milik seorang miskin yang akan dirampas seorang raja. 

2. Seorang anak yang dibunuh adalah anak yang akan membawa kesesatan kepada orangtuanya yang mukmin. 

3. Bangunan yang diperbaiki adalah milik anak yatim dari ayah yang shalih yang dibawahnya terdapat harta kelak bagi mereka. 

Dalam hal ini, pasti kita tidak akan bisa lebih dari Nabi Musa. Ia adalah Nabi mulia yang Allah ajak bicara langsung. Tentu tingkat kesabarannya sangat jauh dengan kita. 

Bersabarlah sedikit lagi. Mungkin memang belum terlihat. Sebentar lagi akan jelas apa hikmahnya dan lebih banyak yang kamu dapat daripada jika kamu berhenti bersabar saat ini. Ada waktunya, insyaAllah. Tetap berjuang dan bersabar!

Comments

Popular Posts