Tepi#1 - ππ³πͺπ’π di Waktu Akhir
Terakhir? Hmm. Justru disini muncul inspirasi, mimpi, dan harapan untuk mengawali yang lain…
Teringat semester 5 dulu, saat dibuka pendaftaran program KKN Tematik ITB, mendengar istilah KKN kala itu langsung bergebu-gebu ingin bergabung. Yah… namanya belum rejeki, qodarullaah gak lolos seleksi, kenapa? Sepele, waktu itu lagi kurang sehat, jadi yaudah gak buat surat sehat dari klinik…
![]() |
Muridnya gak keliatan, lagi pada di grup WA |
Waktu berlalu, seettt. (Tiba-tiba)
Sekarang udah semester 8. Waktu di saat (yang harusnya) lagi bergulat dengan tugas akhir, cari topik,
baca referensi, ngolah data, bimbingan, percobaan, seminar akhir, sidang, terus
wisuda. Waktu di saat (yang harusnya) lagi mager diajak jalan, diajak ketemu saudara, diajak
keluar, kecuali pas udah beneran penat. Pokoknya gitu deh template-nya
semester 8.
Berhubung masih pandemi dan online,
pokoknya apapun jadi serba online, bahkan KP dan TA jadi online :”).
“Yok, meskipun lu sering mager, sebenernya lu itu ga mageran, lu cuma gaada
kerjaan, coba dah lu cari kegiatan, pokonya gaboleh gabut.”, bisik-bisik bagian
putih dari sebelah kanan. “Ok.”
Tiba-tiba muncul: Kampus
Mengajar dengan segala iming-iming bonus yang lumayan menggiurkan buat
seorang mahasiswa. Tapi jujur, dari awal daftar, emang bukan gara-gara itu, emang
pengen ikut aja. Apalagi katanya diutamakan buat daerah 3T, wah, tertarik
banget dong! Kebayang bisa jalan-jalan, terbang, dan berlayar lagi kayak waktu
dulu di NTT…
Buka web, baca penjelasan
program, cocok, baca ketentuan/persyaratan, bisa. Langsung buat akun dan
daftar, klik. Nama… asal kampus… jurusan… Pilihan sekolah:… “Wah kok gaada
daerah 3T ya. Kenapa yang muncul sekolah-sekolah yang ada di deket-deket
rumah??! Mana daerah 3T nya? Mana daerah pelosoknya? Papua? Mana Papua?” – Yang
muncul malahan sekolah-sekolah yang ada di sekitar rumah, ahaha. “Hmm, gak sesuai
ekspektasi ya. Tapi, gak papa lah. Lagian kan lagi pandemi, mau nyebarin virus
ke desa-desa terpencil??” Alhasil, ada tiga sekolah yang bisa dipilih, dan ketiganya
sama: sama-sama SD Sriamur (Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi).
Ada dua tahap seleksi: seleksi berkas dan Tes Wawasan Kebangsaan – kayak PNS aja ya. Pertama lolos dan langsung ngerjain TWK abis beres kelas EPM II di masjid rumah. Alhamdulillaah, lolos dan diterima di SDN Sriamur 03, 15 menit dari rumah. “Diterima? Jangan-jangan semua yang asalkan daftar diterima juga…” Di kemudian hari, baru ketauan ternyata di jurusan ada tiga orang yang ikut. Tapi cuma satu yang berlanjut sampe akhir. Yak betul, itu saya – karena gak nge-lab. Ternyata ada juga grup WA mahasiswa ITB yang ikut juga dan baru join waktu udah berjalan sebulan – saking sekipnya. Kalo diliat-liat, ada tiga orang lagi dari jurusan lain.
![]() |
Almet aing masih ada di kosan, punten* |
Sebenernya kalo dipikir-pikir, ngapain ya waktu-waktunya lagi skripsi kok ikut-ikut beginian. Tapi kalo dipikir-pikir juga, kalo mampu, positif, dan seneng ngejalaninnya lahir batin, ya gapapa. Bisa dibilang, ini adalah trial and error yang ke-enam dan mungkin yang terakhir (di kampus). Kelihatannya gak error sih yang ini, alhamdulillaah. Oke, katanya jadi angkatan 1-nya Kampus Mengajar, salah satu programnya Mas Mentri.
*Dapet temen baru (dari kiri):
1. Rey (PGSD), penanggung jawab, orang nomor 1 Pak Abdul, dan satu-satunya mahasiswa yang lanjut jadi guru di sini, dari Unika Atma Jaya
2. Dianti (Pendidikan Geografi), yang jalur perjalanannya paling mirip karena ada di perumahan sebelah, dari Universitas Negeri Jakarta
3. Asti (Ilmu Komputer), satu-satunya yang sama-sama sedang berjuang menyusun skripsi dan ada di sini, dari Universitas Bhayangkara
4. Sabila (Ilmu Komunikasi), orang pertama yang jadi jembatan buat selalu dapet info karena sungkan bertanya di grup, dari Universitas Pasundan
5. Sindy (Akutansi), orang yang sering update info terbaru dari grup telegram kampus mengajar, dari Universitas Perbanas
6. Robert (Teknik Informatika), yang gaikut foto di awal ini karena keterima kerja dalam waktu yang bersamaan sama keterima kegiatan ini , dari Universitas Bhayangkara
Comments
Post a Comment