Timur## - Kak Ida bilang: "Perbedaan itu Indah"

Rindu suasanya

(Ditulis langsung oleh Kak Ida, teman kami yang rumahnya layaknya rumah sendiri saat di Flores Timur)

Ingatanku tentang awal perkenalan, sudah tidak rapi lagi di benak.
Intinya perkenalan kami berawal di bahtera maya.
Komunikasi yang berlangsung 3 bulan,akirnya memberikan kami ruang dan waktu bertatap sua.
Sabtu yang tengah bermandi hujan,erat kami berjabat,salam - salam pembuka dalam haru dan tentunya saya sangat minder dengan keempat manusia yang datangnya dari kota ini.
Ah pede aja,bisik manja hatiku.hahahaha.
Wajah heran jelas terpampang pada keempat manusia kota ini.
Saya percaya deh...hati mereka membalas bisik hatiku....keren Kak.
Mari yukkkk...kita memulai perjalanan.

Fauzi, Aryo, Aulia dan Kharitz adalah mahasiswa pada universitas Institut Teknologi Bandung.
Mereka akan melakukan roadshow pendidikan (memperkenalkan kampus dan beasiswa) di Kabupaten Flores Timur.
Mereka akan mengunjungi beberapa sekolah,setelah berkordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas terkait jauh sebelumnya.
Saya diberikan sebuah amanah persahabatan oleh Tuhan,untuk mengurus penginapan mereka.
Tim mereka dengan nama Tim Mentari Timur.
Marilah kita pergi ke barat Flores timur.
Tinggal di Desa dengan kondisi yang terbatas, mandi air hujan, PLN yang hobi padam,sarapan dengan lauk ikan kering bale tomat dan sayur daun singkong.
Hidup ditengah mayoritas umat kristen,bukanlah menjadi selimut duka bagi mereka.
Wah....perbedaan itu indah.
Aku jadi semakin rindu sama Bapak Gus Dur yang sudah mendapatkan tiket pulang ke surga.
Menghabiskan sekian jam bersama mereka,dengan sendau gurau,ada kisah hidup yang kami tuturkan.
Kolaborasi percakapan bagi kami adalah sekolah dan guru.
Banyak sekali makna yang kami jadikan bekal hidup.
Menarik bagi saya adalah saya sepertinya mengenal ITB lebih dekat dan sempurna.
Saking serius dalam obrolan, saya bareng dengan hayalan,kalau kalau diriku sedang ada di Bandung.
Ya iya...saya harus mengahayal, karena Bandung salah satu kota favoritku di Indonesia.hahahahah...
ITB dengan biaya UKT yang berkisar dari Rp.0 sampai Rp.13.000.000.
Kok bisa yach Rp.0?
Sistim pembayaranya sesuai pendapata orang tua mahasiswa.
Masuk ITB tidak selamanya melalui jalur beasiswa. Ikut seleksi masuk ITB dulu kalau sudah diterima tentu anda akan ditawarkan pada beberapa beasiswa yang ada di sana, seperti beasiswa adik yang diperuntukan untuk mahasiswa dari daerah 3T (Terjau,terluar,tertinggal).
Ah sayang Flores Timur dijaman Nahkoda Bapak Yoseph Lagadoni Herin sudah keluar dari Sona 3T.
Beasiswa Makan,mahasiswa yang mendapatkan beasiswa makan, akan memperoleh makan siang gratis di kampus.
Beasiswa perusahaan,beasiswa ìni datangnya dari beberapa perusahaan.
Salah satunya perusahaan kosmetik Wardah.
Aku rekomendasi deh, mengganti produk kecantikanku dengan label Wardah.
Mungkin ini keterbatasan caraku untuk mendukung pendidikan di ITB.
Wahhhhh sok peduli aku...
Senyumi aja...
Aku melucu menghibur diri.
Ada juga beasiswa2 lainya.
Jangan ragu lagi ke ITB,jangan mengasumsi,kita tidak mampu berada di sana.
Kita semu bisa kok.
ITB hanya membutuhkan kemauan yang gigih untuk belajar disana.
Jangan minder dengan keadaan kita,karena disana mereka ditempah untuk bersaing secara intelektual bukan status sosial.
Di ITB juga,tidak ada cerita sepanjang ini,tentang mahasiswa dikembalikan karena telat/tidak membayar UKT.
Pembayaran UKT bisa diberi keringanan,di beri waktu ke belakang untuk membayar.
Jangan Ragu, jangan malu memilih ITB.
Semua orang cerdas, intinya kita punya kemauan untuk berusaha.
Ayo jadikan dirimu unggul bersama ITB.

Kabut geser sedikit halaman hatimu, biarkan cerah mentari menghisai pisah kami yang adalah jumpa lagi.
Sayonara Ozi, Io, Aul, Aritz.
Kabar kabari kabar kalian ke aku.
Karena kita adalah perbedaan yang indah.
Terimakasih PercayaMu bagiku Tuhan.
Nantikan Aku di Bandungmu,siapa tau aku bisa menjadi pemetik teh di sana.
Sukses belajar yach,bila diizinkan Tuhan,kembalilah pada pertiwi Lewoingu,
Aku menunggu di sini.


                      ........Erfin Morales (Ida).......
Akhirnya aku dapat nama baru. Kak Ida memanggilku, "Io"

Comments

Popular Posts